Pendakian Gunung Pulosari 2 Part 20

SUARITOTO Ajeng bangkit. Dia mencari kayu untuk menggali tanah. Ia akan mengubur teman-temannya itu di gunung ini. Sosok menyerupai Bobi itu kemudian membantu Ajeng. Dengan cepat ia menggali tiga buah lubang. 

“Sudah selesai nih,” kata sosok itu. Ajeng yang dari tadi sibuk menggali tanah seketika terheran-heran melihat tiga lubang yang digali dengan sangat cepat. 

"Cepat banget, Mas," kata Ajeng. 

"Iya, aku kan laki-laki," timpal sosok itu sambil tersenyum.

Ajeng pun mengubur ketiga jasad temannya. Dia lalu berdoa di atas kuburan teman-temannya, sementara sosok lelaki itu hanya berdiri sambil senyum-senyum sendiri. 

“Malam ini kita berkemah di sini saja,” ujar lelaki itu. 

“Terserah kamu, Mas,” timpal Ajeng. 

Tenda pun didirikan tidak jauh dari tempat teman-teman Ajeng dikubur. Dan, tengah malam sebelum tidur, Ajeng menceritakan kejadian tragis yang membuat temen-temannya itu meninggal. Namun, sosok lelaki itu tidak peduli dengan cerita Ajeng. Dia malah menatap wajah Ajeng dengan penuh birahi. 

Malam itu berlangsung seperti malam sebelumnya. Demit berotak mesum tersebut berhasil merayu Ajeng. Ajeng pun terkapar, dia tidur dengan nyenyak.

Tengah malam, tiba-tiba Ajeng terbangun. Dia mendengar ada suara orang yang sedang mengunyah. Ajeng menoleh ke sampingnya. Sosok lelaki yang menyerupai Bobi itu tidak ada di tenda.

Di luar tenda, malam itu bulan sedang bersinar terang sehingga dari dalam tenda Ajeng dapat melihat bayangan lelaki. Siluet lelaki itu sedang duduk sambil memakan sesuatu. Buru-buru Ajeng mengenakan kembali pakaiannya lalu mengintip dari celah pintu tenda. 




Posting Komentar

0 Komentar