Pendakian Gunung Pulosari 2 Part 21

SUARITOTO Di luar sana, Ajeng melihat sosok Bobi yang sedang memakan jasad teman-temannya. Ia mencabik-cabik bagian perut dan mengeluarkan isinya, lalu mengunyahnya dengan lahap.

Sosok Bobi itu menoleh ke Ajeng. Kedua matanya merah menyala, mulutnya penuh bercak darah. Seketika Ajeng menutup kembali pintu tendanya. Dia baru sadar kalau yang selama ini bersamanya bukanlah Bobi. Pantas saja tingkahnya aneh.  

Napas Ajeng terengah-engah. Keringat pun mulai membasahi dahinya. Dia tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang. Ajeng melihat bayangan lelaki itu mendekat ke arah tenda. Tapi, semakin mendekat bayangan itu berubah menjadi sosok yang sangat besar. 

Segera Ajeng keluar dari tenda. Ia kemudian lari sekuat tenaga. Ia menerjang belukar yang menghalangi jalannya. Bahunya berdarah tergores ranting yang tajam. Ia terus berlari tanpa arah sambil memegangi bahunya.

Dari kejauhan Ajeng mendengar raungan demit yang semakin mendekat. Sosok itu mengejarnya.




Posting Komentar

0 Komentar