Wahana Maut Part 6

SUARITOTO “Kamu dengar itu?” tanyaku ke Rendi. 

“Iya itu suara Arin. Dari arah sana,” Rendi menunjuk komedi putar. 

Kami buru-buru menghampiri komidi putar itu. Namun, tak ada siapa siapa di sana. 

“Kalian cari siapa?” entah dari mana datangnya. Tiba-tiba ada seorang lelaki paruh baya berdiri di belakang kami. 

“Kami lagi cari teman kami yang hilang di wahana ini, Pak,” jawab Rendi. 

“Bapak siapa kok bisa ada di sini?” tanyaku.

“Saya memang tinggal di sini,” jawab lelaki itu.

Aku semakin bingung. Maksudnya apa? Ini kan wahana yang sudah ditutup. Kenapa dia bisa tinggal di sini?

“Pulanglah! Teman kalian tidak akan bisa kembali,” ujar lelaki itu. 

“Apa yang terjadi dengan teman kami, Pak?” tanya Rendi.

Lelaki itu malah menunduk. Dia mengembuskan napas berat, “Ada hal yang dilanggarnya,” kata lelaki misterius itu.

“Apa?” tanyaku. 

Sebelum lelaki itu menjawab, kami mendengar kembali teriakan Arin. Kini suaranya terdengar sangat jelas. Kami pun segera menoleh ke belakang. 

“Arin!?”

Suara itu menggema, tapi tanpa wujud. Dan, saat kami membalikkan badan, lelaki misterius itu hilang begitu saja. Ke mana dia?

"Kayaknya kita pulang aja deh," saran Rendi. 

"Aku masih penarasan, Ren. Ada yang nggak beres sama wahana ini."

Saat kami sedang mengobrol, kulihat seorang wanita berdiri di dekat gerbang. Aku ingat wajah wanita itu, dia wanita misterius yang pernah duduk di samping Arin saat naik wahana ombak banyu.



BACA JUGA : Wahana Maut Part 5


Posting Komentar

0 Komentar