Wahana Maut Part 5

SUARITOTO Apakah memang wahana itu angker? Mungkinkah hilangnya Arin ada kaitannya dengan wanita misterius yang duduk di atas ombak banyu? Kuraih telepon genggamku lalu menghubungi Rendi.

“Ren?”

“Iya, Sayang,” suara Rendi terdengar lemas sekali. 

“Kamu lagi di mana?” tanyaku. 

“Lagi di rumah nih.”

“Aku masih penasaran sama wahana itu. Antar aku ke sana yuk!” ajakku. 

“Mau ngapain?” tanya Rendi lagi. 

“Nyari Arin.”

“Kita kan udah cari berhari-hari di sana tetap nggak ada," jelas Rendi. 

“Aku punya firasat kalau Arin masih ada di wahana itu," kataku.

Rendi terdiam sejenak. “Sekarang?” tanyanya. 

“Iya, Ren.”

“Ya sudah aku jemput sekarang ya.”

Malam itu sekitar jam sembilan kami pun pergi ke wahana tempat Arin hilang. Tampak dari luar, wahana itu masih disegel garis polisi. Gerbangnya ternyata dikunci, kami tidak bisa masuk ke dalam wahana itu. 

“Sarah…,” Rendi memanggilku. Dia memang sedang mencari celah untuk bisa masuk ke dalam wahana. 

Aku sebenarnya heran, kenapa tidak ada penjaga sama sekali di wahana ini. Seperti dibiarkan terbengkalai begitu saja. Kami menyusuri setiap wahana yang ada di sana, tapi tidak ketemukan hal aneh. Dan, beberapa saat kemudian, kami mendengar sayup-sayup ada yang meminta tolong. Aku sangat kenal itu suaranya si Arin. 



BACA JUGA : Wahana Maut Part 4


Posting Komentar

0 Komentar