Pendakian Gunung Pulosari 2 Part 19

SUARITOTOAjeng masih bersama sosok yang menyerupai Bobi. Walaupun tingkah lelaki itu agak aneh, tapi Ajeng sama sekali tidak menaruh curiga. Kadang suara lelaki itu sangat besar, tidak mirip dengan suara Bobi. Tapi, sesekali suaranya mirip kembali seperti Bobi.

Di tengah perjalanan, Ajeng menemukan jasad ketiga temannya terkapar di atas semak-semak. Jasad itu sudah membusuk. Tubuh mereka sedang digerogoti belatung.

Ajeng seketika menangis. Terakhir kali ia melihat teman-temannya itu saat berkemah di dekat kawah gunung Pulosari. Dari kawah itu biasanya para pendaki akan naik ke puncak pada jam tiga dini hari agar bisa melihat matahari terbit, termasuk Ajeng dan tiga orang temannya.

Sialnya tiga orang teman Ajeng itu tergelincir. Mereka mati terbentur bebatuan. Namun, saat Ajeng turun ke daerah kawah, ketiga jasad temannya itu hilang entah ke mana. Seperti ada yang muncuri mereka.

Semenjak itulah Ajeng tersesat di gunung ini. Dan, sekarang di hadapan Ajeng ada jasad ketiga temannya, satu orang perempuan dan dua lelaki yang tak lain adalah teman sekampus Ajeng. 

“Mereka temanmu?” tanya sosok lelaki itu. 

“Iya, Mas…,” Ajeng masih menangis meratapi teman-temannya. 

“Kasihan ya mereka,” sosok itu jongkok di samping Ajeng sambil memperhatikan ketiga mayat yang terkapar di hadapannya. 




Posting Komentar

0 Komentar