Wahana Maut Part 2

SUARITOTO "Hahaha... siap! Pokoknya gua jamin wahananya keren banget," Dion mengacungkan jempolnya. 

Malam itu juga kami pergi ke wahana malam. Sesampainya di sana, aku melihat tidak ada yang aneh dari wahana itu, suasananya gemerlap oleh lampu warna-warni. Ada banyak pilihan wahana di sana seperti bianglala, komedi putar, rumah hantu, ombak banyu, komedi putar, dan masih banyak lagi. 

“Kita mau nyoba apa dulu nih?” tanya Dion. 

“Ombak banyu seru kayaknya,” Arin mengusulkan. 

Kami semua setuju saja dan langsung menuju wahana ombak banyu. Jujur, sebenarnya aku takut naik wahana itu karena menurutku wahana ombak banyu itu membahayakan. Untung saja ada Rendi, nanti aku bisa pegangan ke tangannya. 

Kebetulan saat itu tidak banyak orang yang naik ombak banyu. Aku duduk di samping Rendi Sementara Dion dan Arin duduk di seberangku. Ombak banyu pun mulai berputar-putar perlahan dan semakin lama putarannya semakin kencang. Aku berteriak ketakutan sambil memejamkan mata. 

Rendi malah ketawa-ketawa, tampaknya dia senang kalau melihatku ketakutan. Sesekali kubuka mata dan saat itulah kulihat ada seorang perempuan yang duduk di samping kiri si Arin. Padahal aku ingat betul kalau tadi tidak ada siapa-siapa di sana. 

Sejenak kuperhatikan wanita itu, dia tertawa-tawa seperti sedang menikmati wahana. Selang beberapa saat putaran ombak banyu melambat dan berhenti seketika. Anehnya wanita yang tadi duduk di samping Arin tiba-tiba hilang begitu saja. 

“Rin gua tadi lihat ada orang yang duduk di samping elu,” kataku setelah kami semua turun dari wahana. 

“Iya si Dion kan,” jawab Arin santai. 

“Bukan Dion, itu cewek kok.”

“Hahaha lu mau nakut-nakutin gua di tempat ramai kayak gini,” Arin malah tertawa. 



BACA JUGA : Wahana Maut Part 1


Posting Komentar

0 Komentar