Wahana Maut Part 1

SUARITOTO Kenalkan, aku Sarah. Tahun lalu sekitar pertengahan bulan Agustus, aku dan teman-temanku mengalami kejadian mengerikan di sebuah wahana angker. Ini semua gara-gara Dion kalau saja dia tidak mengajak kami main ke wahana itu mungkin petaka ini tak akan pernah menimpa kami.

Dion itu salah satu sahabatku. Jadi, kami tuh sahabatan empat orang. Aku, Dion, Rendi (dia pacarku), dan satu lagi si Arin. Persahabatan kami sudah terjalin dari sejak lama.

Di suatu siang, kami berempat sedang kumpul di kantin. Awalnya obrolan kami membahas dosen killer yang suka mengusir mahasiswa dari kelas. Tiba-tiba topik obrolan kami beralih membahas wahana malam. Kata Dion di dekat sini ada wahana malam yang seru banget.

“Pokoknya kalian nggak akan kecewa. Ayolah kita ke sana,” kata Dion, ekspresi wajahnya penuh semangat. 

“Emang wahananya daerah mana sih?” tanya Rendi penasaran. 

“Di dekat Cisetu. Nih, kalian lihat,” Dion menunjukkan foto di smartphone-nya. 

Kami semua mendekat ke layar itu, “Kayaknya seru juga sih,” kataku.

“Ya udah ke sana aja kita,” Arin adalah orang pertama yang menyetujui ajakan Dion. 

“Percaya sama gua, kita pasti have fun di sana,” ujar Dion, dia lalu meminum jus jeruknya. 

“Ya udah kapan?” tanya Rendi. 

“Nanti malem aja gimana? Pada punya waktu luang kan?” Dion tanya balik. 

“Boleh-boleh,” Arin langsung setuju saja.

Rendi tampak sedang mengingat-ingat sesuatu. Mungkin dia punya rencana lain nanti malam. 

“Gimana, Sayang?” tanyaku ke Rendi. 

“Sebenarnya gua mau ngerjain proposal sih,” kata Rendi. Pacarku ini emang seorang aktivis. 

“Yah…,” Arin kecewa. 

“Ayolah, Ren. Malam ini aja,” bujuk Dion. 

“Ya udah deh, gua ikut, tapi jangan lama-lama ya. gua masih ada kerjaan," akhirnya Rendi menyetujui ajakan Dion.




Posting Komentar

0 Komentar