Wahana Maut Part 3

SUARITOTO “Mungkin kamu salah lihat sayang,” Rendi merangkul pundakku. 

“Ya udah yuk naik yang lain lagi,” Ajak Dion. Dia kayaknya tidak peduli dengan apa yang kulihat barusan. 

“Rumah hantu! Seru kayaknya,” lagi-lagi Arin mengusulkan. 

“Iya kayaknya seru nih. Masuknya berdua-berdua ya…,” usul Rendi. 

“Iyalah. Lagian aku nggak mau kalau harus sendirian,” kataku sambil melirik manja ke wajah Rendi.

“Iya, Sayang. Aku nggak akan biarin kamu sendiri kok,” Rendi mengelus kepalaku. 

“Dih, bucin mulu kalian nih!” kata Arin. 

“Biarin aja Rin. Udah syukur mereka jadian. Bayangin mereka udah sama-sama suka dari semester satu dan baru minggu kemarin si Rendi berani nyatain cinta,” Dion menimpali sambil tertawa cekikikan.

“Ya udah yuk,” aja Dion. 

Dion dan Arin masuk duluan, sementara aku dan Rendi menunggu di depan pintu rumah hantu. Selang beberapa saat, petugas yang jaga rumah hantu pun menyuruh kami masuk. Aku benar-benar tegang, kupegang erat lengan kanan pacarku. 

“Tenang saja, hantunya cuma boongan kok,” Rendi tersenyum. 

Suasana di dalam sangat remang. Di sebelah kananku ada burung hantu yang sedang bertengger, dia memperhatikan kami yang melintas di hadapannya. Rumah hantu itu sangat menyeramkan, ada pocong, kuntilanak, genderuwo dan juga drakula. Aku tak sanggup menyaksikan hantu-hantu itu dan sesekali sembunyi di pelukan Rendi. 

Lain halnya dengan pacarku itu, bukannya takut dia malah ketawa-ketawa. Tak lama kemudian kami pun keluar dari rumah hantu itu. Di halaman belakang, kulihat Dion sedang berbicara dengan seorang petugas bertubuh kurus, Dio tampak panik.



BACA JUGA : Wahana Maut Part 2


Posting Komentar

0 Komentar