Tsutomu Miyazaki

SUARITOTO Jika mendengar kata Psikopat, biasanya akan mengingatkan kita pada karakter pembunuh berantai yang terdapat dalam film-film bergenre triler ataupun horror.

Namun tahukah kamu, jika psikopat mamang benar-benar ada di dunia ini.

Salah satunya adalah Tsutomu Miyazaki.

Tsutsomu Miyazaki, pembunuh berantai yang merupakan psikopat paling kejam dalam sejarah Jepang mungkin adalah salah satunya.

Dia mendapatkan banyak julukan atas tindakan kejamnya, ia dijuluki sebagai pembunuh otaku, Drakula Miyazaki dan The Little Girl Murderer.

Kejahatannya dilakukan pada tahun 1988-1989, selama itu ia membunuh 4 gadis kecil, namun diduga ia telah membunuh lebih banyak lagi.

Miyazaki sejatinya juga mengalami kehidupan suram sejak kecil, sebab ia adalah anak dari hasil hubungan terlarang ayahnya dengan salah satu saudari kandungnya.

BACA JUGA : Pendakian Semeru Part 1

Terlahir dengan kelainan pada pergelangan tangannya, membuat Miyazaki kerap mendapat intimidasi di sekolah dan terbiasa hidup menyendiri.

Ia juga dikenal dengan tingkah laku abnormal sejak kecilnya, salah satunya ia memakan abu kremasi kakeknya sendiri.

Miyazaki juga memiliki kecenderungan bunuh diri semenjak kakeknya meningal, hal ini tak lain karena ia memiliki kedekatan dengan kakeknya.

Hingga akhirnya ia terlibat dalam tindakan pembunuhannya pada tahun 1988-1989, waktu itu diketahui Miyazaki telah menculik setidaknya 4 gadis kecil berusia 4-7 tahun.

BACA JUGA : Pendakian Gunung Salak

Kekejian Miyazaki tidak sampai disitu saja, ia membunuh korbannya lalu melakukan aktivitas seksual dengan mayat.

Selanjutnya ia memakan salah satu tangan korbannya dan salah satu tangan lainnya di jadikan benda pajangan, lalu meminum darahnya.

Setelah melakukan ativitas pembunuhan, Miyazaki juga mengirim surat anonymous pada keluarga korban yang berisi rincian pembunuhannya.

Ia juga memberikan panggilan telefon kosong pada keluarga korban.

Hingga suatu ketika kekejian Miyazaki terungkap saat ia hendak melakukan penculikan pada seorang gadis di sebuah taman, ia malah kepergok oleh ayah korbannnya.

Selanjutnya ayah dari gadis itu melaporkan pada polisi dan dengan segera polisi melacak keberadaanya.

BACA JUGA : Hotel Inna Grand Bali Beach

Rumahnya ditemukan, dan saat digeledah berbagai buku, video porno, dan potongan mayat ditemukan.

Ia diadili atas tindak kejahatanya, ayah Miyazaki yang mengetahui tindakan anaknya tersebut juga menolak untuk melakukan pembelaan dan malah bunuh diri.

Ketika di persidangan, Miyazaki menolak untuk meminta maaf atas kejahatannya, ia malah mengatakan bahwa telah melakukan suatu kebaikan.

Setelah sidang usai ia dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung, dan dieksekusi pada 17 Juni 2008. 



BACA JUGA : Kuntilanak Merah


Posting Komentar

0 Komentar