Pendakian Gunung Pulosari 2 Part 6

SUARITOTO Ia coba menghubungi kembali istrinya, tapi tidak  bisa. Nomor istrinya tidak aktif. Dia coba menghubungi telepon rumah, tapi tidak ada yang mengangkatnya. 

“Bangsat!” Bobi marah, napasnya terengah-engah. 

Dia lalu keluar dari dalam tenda. Menerobos hujan yang begitu lebat. Bobi mendongak ke langit sambil berteriak. 

“Bangsat kalian semua! Kalian akan tahu akibatnya kalau berani menyakiti istriku!” 

Tak lama setelah Bobi berteriak, petir menyambar sebatang pohon yang dekat sekali dari tempat Bobi berdiri. Ia pun terpental jauh, tubuhnya menabrak batang pohon sampai akhirnya dia pingsan. Bobi tidak melihat kalau di atas batang pohon itu banyak sekali dedemit yang bergelantungan. Dari tadi kawanan dedemit itu memperhatikan Bobi yang sedang marah-marah. 

Keesokan paginya, seorang wanita muda yang umurnya kisaran 25 tahun mengguncangkan bahu Bobi. 

“Mas….”

“Mas….”

Kata wanita itu. 

Perlahan Bobi membuka kedua matanya. Samar-samar ia melihat seorang wanita berambut hitam sebahu sedang memperhatikan Bobi. 

“Astaga!” Bobi terperanjak kaget, dia menjauh dari wanita asing itu. 

“Setan kau ya?!” bentak Bobi. 

“Hah? Setan? Bukan Mas. Saya orang hilang. Akhirnya saya ketemu manusia di gunung ini. Tolongin saya Mas. Bawa saya keluar dari gunung ini,” wanita itu malah merengek. 

Bobi masih terdiam. Dia sangat waspada terhadap wanita asing di depannya itu. 

“Masih nggak percaya kalau aku manusia?” wanita itu berdiri lalu menghentak-hentakkan kakinya. 

“Tuh lihat kakiku nggak ngambang, kan?”




Posting Komentar

0 Komentar