Pendakian Gunung Pulosari 2 Part 14

SUARITOTO Bobi kesulitan mencari lokasi tendanya. Dia benar-benar disesatkan jin yang menyerupai Eldi. Sampai esok pagi, Bobi tidak mampu menemukan tendanya itu. Dia terus berteriak memanggil nama Ajeng. Namun, tidak ada tanda-tanda keberadaan Ajeng. 

Bobi jelas saja kebingungan karena semua peralatan campingnya ada di dalam ransel itu. Yang ia punya sekarang hanya senapan angin yang sudah kehabisan peluru. 

“Ajeng! Ajeng!” teriaknya, memanggil nama Ajeng. Ia berteriak sambil mendongak ke langit agar suaranya menggema.

Keringat mulai membasahi wajahnya. Kondisi Bobi semakin lemah. Dari kemarin dia belum makan apa pun. Bobi terus berjalan tanpa arah, dia tidak tahu mau ke mana.

Baginya pendakian ini malah semakin rumit. Belum lagi nasib istrinya di rumah. Bobi tidak tahu apa yang terjadi dengan istrinya yang sedang hamil. 

“Ampun, Nyai…,” tiba-tiba Bobi mendengar lirih suara perempuan. 

Ia langsung waspada. Senapan angin yang ujungnya sudah diberi pisau ia arahkan ke depan. Bobi siap menusuk siapa pun yang mengganggunya lagi. 

“Ampun, Nyai!”

Bobi meruncingkan daun telinganya dengan telapak tangan kanan untuk mencari sumber suara itu. Ia pun melangkah pelan ke arah sumber suara. Semakin Bobi melangkah ke arah Barat, suara itu semakin terdengar jelas.




Posting Komentar

0 Komentar