Pendakian Gunung Pulosari Part 37

SUARITOTO Jujur saja, sebelumnya aku tidak pernah percaya dengan keberadaan makhluk halus. Bagiku cerita-cerita tentang penampakan setan dan pengakuan orang yang melihatnya adalah kebohongan besar. Bahkan, aku menulis beberapa kisah horor yang berujung pada asumsi bahwa kisah itu hanya fiksi agar orang-orang tidak takut dengan setan. 

Tapi, semua prinsipku sirna saat aku melakukan pendakian Gunung Pulosari. Aku menjadi sangat yakin kalau makhluk gaib itu memang ada. Mereka menelisik di telinga walau kita tidak mendengarnya. Mereka duduk di samping kita walau kita tidak menyadarinya. Atau, bahkan tidur bersama kita setiap malam. 

Kejadian sore itu membuatku percaya bahwa makhluk halus memang ada. Saat aku dan Uswah hendak meninggalkan Curug Putri, ada rombongan orang membawa keranda mayat. Aku pun heran. Kenapa ada pemakaman di gunung seperti ini?

Ternyata, mayat di dalam keranda itu adalah Eldi. Dia mati dengan wajah berlumur darah. Saat kuhampiri, para pengantar jenazah itu malah hilang begitu saja. Aku tahu mereka pasti jin. Aku baru saja melihat penampakan itu.

Sesaat kemudian, Curug Putri bersinar memancarkan cahaya keemasan. Kututup kedua mataku dengan telapak tangan. Lalu terdengar derap kereta kuda mendekat. Kereta itu membawa seorang wanita cantik yang pernah menolongku beberapa hari lalu.

Kereta kuda dikawal oleh banyak orang. Para pengawal itu berbadan besar seperti binaragawan. Mereka juga berpakaian lengkap layaknya prajurit kerajaan di Indonesia pada masa lalu seperti yang kulihat di film-film. Mereka semua membawa tombak. Aku dan Uswah panik melihat kejadian aneh itu. 

Saat kami akan kabur, jalan setapak itu hilang. Pintu kereta kuda terbuka seolah mempersilakan kami untuk masuk ke dalamnya. Aku menggelengkan kepala sambil menggenggam lengan Uswah agar dia tidak terpengaruh.




Posting Komentar

0 Komentar