Pendakian Gunung Pulosari Part 34

SUARITOTO Tiba-tiba seekor monyet melemparku dengan pisang. Aku melihat ke arah monyet itu. Ia bersama koloninya sedang asyik makan di atas dahan pohon. Aku meringsut mendekati pisang yang dilemparkan monyet tadi. Setelah berhasil meraih pisang itu, kumakan dengan lahap berserta kulitnya. 

Koloni monyet itu sepertinya senang melihatku makan. Mereka melompat-lompat sambil berteriak ke arahku. Setelah itu, mereka kembali melempariku dengan pisang. Perutku sampai kenyang memakan pisang-pisang itu. 

Tak lama berselang, terdengar suara dari semak-semak. Aku waspada, takutnya itu binatang buas di sekitar sini. Aku tidak tahu, mungkin saja di gunung ini masih ada macan atau beruang. Aku meringsut menjauh dari semak itu. 

“Hai!,” seorang wanita menggendong tas ransel muncul dari balik semak-semak. 

“Akhirnya...,” dia mengembuskan napas lega.

Ia terlihat kelelahan. Wajahnya juga pucat. 

“Lu siapa?”

“Uswah. Nama gua Uswah, udah dua hari gua nyasar di gunung ini.”

Dia mendekatiku lalu melepas ikatan tali dengan pisau kecil.

“Lu kenapa bisa kayak gini?”

Perempuan itu membantuku bangun. Kedua kakiku ringkih. Dia harus menopang tubuhku.

“Caritanya panjang,” kataku. 

Jujur saja, aku merasa lega bertemu dengan sesama pendaki di tempat seperti ini. 




Posting Komentar

0 Komentar