Pendakian Gunung Pulosari Part 10

SUARITOTO Riki bangun. Ia menggulung tikarnya dan memasukkan ke dalam tas. Aku juga segera berkemas. Kami segera bergegas keluar.

Dari kejauhan terlihat rombongan orang yang membawa obor. Aku dan Riki langsung mengikuti mereka. Kami menerobos semak belukar. Semakin dekat ke rombongan itu, semakin jelas kulihat ada Eldi di antara mereka. Ia berbaris sambil memegang obor. Entah akan menuju ke mana mereka. 

“Eldi...!” teriakku sambil terus mendekatinya.

Saat berhasil mendekati rombongan itu, kucoba menarik lengan Eldi. Tapi dia malah mendorongku dan terus berjalan mengikuti rombongan. Aku terjerembap ke semak-semak. Riki membantuku untuk bangun. Aku hendak mengejar Eldi lagi. Namun, Riki malah menahan lenganku. 

“Kenapa, Rik?”

“Dia sudah bukan, Eldi.”

“Lu ngomong apa sih. Itu teman kita, Rik. Dia mau dibawa setan!”

“Lebih baik kita pergi saja, Ri. Di sini bahaya.”

“Lu ini gimana sih?! Becus enggak sih jadi pemandu?!”

Aku kesal. Kutepis genggaman tangannya. Rombongan semakin menjauh. 

Tanpa memedulikan Riki, kukejar rombongan itu. Mereka berhenti di tepi jurang kemudian duduk sila di sana. Hanya Eldi yang berdiri. Ia melangkah perlahan ke tepian jurang. 

“Eldi, jangan!” 




Posting Komentar

0 Komentar