Pendakian Gunung Pulosari Part 31

SUARITOTO Tambahnya, “Kau tahu dua gundukan tanah di depan gubuk tua itu? Itu mayat dari dua pendaki yang dulu pernah melanggar larangan gunung ini. Nanti kau akan aku makamkan di samping mereka.”

Aku mengamuk mendengar omongan Pak Jaro. Kuguncangkan tubuhku sendiri. Dua lelaki itu malah tertawa lagi.Mereka melecehkan tenagaku yang semakin lemah. 

“Asal kau tahu, aku ini orang baik. Yang aku lakukan sekarang adalah demi menyelamatkan para pendaki lain. Kerajaan jin di gunung ini murka karena ulah kalian.” 

“Tapi teman-temanku sudah mati semua, Pak. Apa itu tidak cukup untuk menebus kesalahan kami?” 

“Belum. Masih ada satu orang yang hidup.”

“Siapa?”

“Yang perempuan, tapi dia tidak akan bisa keluar dari alam jin.”

“Mira...,” desisku. 

Kedua kaki dan tanganku terasa sangat pegal. Dalam posisi terbalik seperti ini, lama-lama aku kesulitan untuk bernapas. 

“Pak tolong lepaskan aku.”

“Jangan khawatir, sebentar lagi kita sampai, kok.”

“Aku tidak bisa bernapas, Pak.” 

Pak Jaro tidak lagi menimpali. Medan yang ditempuh menanjak. Kedua lelaki yang menggotongku berjalan sempoyongan. Tidak lama kemudian, aku tiba di sebuah tempat yang sangat aneh. Ada banyak sesajen ditempat itu. Bebatuan disusun rapi membentuk lingkaran.




Posting Komentar

0 Komentar