Pendakian Gunung Pulosari Part 15

SUARITOTO “Tolong biarkan kami pergi dari sini,” aku terbata-bata. Mira menggibaskan lengannya dari genggamanku. 

“Pergi? Rumah gua sekarang di sini, Ri.”

Aku tahu dia sedang dipengaruhi jin.

“Sadar Mira! Sadar!” ia malah tertawa lalu menepuk pundakku.

“Gua bahagia di sini, Ri. Kalau lu mau pulang, silakan aja.”

Lima lelaki berbadan besar mendekati Mira. Mereka menuntunnya masuk kembali ke dalam rumah gubuk tadi. Dari belakangku, terdengar suara gamelan dan beduk ditabuh bertalu-talu. Pesta pernikahan dimulai, orang-orang berkumpul di depan rumah gubuk. Mira muncul dari rumah tersebut, ia sudah didandani layaknya pengantin. 

Wajahnya penuh bedak, rambutnya dikonde, ia juga mengenakan kebaya batik, kulihat dia tidak mengenakan alas kaki. Di belakang Mira menyusul sosok genderuwo mengerikan, ia digiring lima orang lelaki tadi. Mira kemudian menggandeng lengan genderuwo itu.

Rombongan itu berjalan sambil menyanyikan tembang yang tidak jelas, aku bahkan tidak pernah mendengar tembang itu sebelumnya. Kuikuti rombongan itu dari belakang, Mira bergandengan dengan genderuwo. Ia terlihat sangat bahagia, langkahnya anggun dan selalu tersenyum. Berbeda dengan genderuwo yang digandeng Mira, makhluk itu sangat menjijikan, ia terus mengeluarkan air liur yang membasahi bulu-bulu hitamnya. 

Tidak lama kemudian rombongan berhenti di Curug Putri. Semua orang duduk sila kecuali Mira dan genderuwo. Aku bersembunyi di balik batang pohon, menyaksikan resepsi pernikahan gaib itu. Sangat berbahaya kalau aku mengacaukannya, bisa-bisa aku mati dibunuh mereka. 




Posting Komentar

0 Komentar