Stasiun Manggarai

SUARITOTO Warga Jakarta generasi tahun 90-an pasti tidak asing dengan urband legend kereta hantu Manggarai. Legenda ini menceritakan tentang kereta jurusan Bogor-Manggarai yang melaju sendiri tanpa penumpang. Karena sangat terkenalnya, legenda ini juga sempat difilmkan dengan judul “Kereta Hantu Manggarai.”

Meskipun tidak ada pembuktian ilmiah mengenai kebenaran cerita, legenda ini kembali menjadi perbincangan banyak orang pada tahun 2008 ketika ada beberapa orang yang bersaksi telah mengalami kejadian-kejadian yang janggal saat menaiki kereta jurusan Bogor-Manggarai.

Kesaksian diberikan oleh beberapa penjaga perlintasan kereta. Mereka dikejutkan oleh suara sirine perlintasan pada pukul 04.00 WIB dini hari.

Hal ini merupakan kondisi yang tidak wajar karena jam operasional kereta dimulai pukul 05.00 WIB. Tak lama dari itu, melintaslah kereta empat gerbong yang beroperasi tanpa masinis yang melintas dalam keadaan gelap gulita.

BACA JUGA : Ahmad Suradji

Kesaksian lain diberikan oleh seorang penjaga stasiun bernama Selamet. Pada saat itu ada seorang anak muda yang tiba di Stasiun Depok pukul 11 malam. Selamet merasa bingung karena jadwal jam kereta terakhir ada pada pukul 10 malam.

Melihat Selamet yang kebingungan, penumpang tadi menjelaskan bahwa dirinya benar-benar baru menaiki kereta. Bahkan saat itu, ia sempat meminjam koran dari salah seorang penumpang kereta.

Setelah perbincangan yang cukup panjang, Selamet dan penumpang itu membuka koran yang dipinjam. Ketika koran tersebut dibuka, mereka sama-sama terkejut karena koran tersebut merupakan cetakan tahun 1953.

Jika melihat dari sejarah stasiun dan wilayah sekitarnya, tak heran apabila banyak anggapan dan cerita yang mengarahkan bahwa Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan merupakan stasiun yang horor. Stasiun ini telah menjadi saksi bisu masa kelam sejak zaman pemerintahan Belanda.

BACA JUGA : Tsutomu Miyazaki

Sejarah Stasiun Manggarai

Stasiun Manggarai adalah stasiun tertua yang telah berdiri sejak zaman Belanda, yaitu pada tahun 1914. Stasiun kereta api ini terletak di Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan yang dulunya dijadikan tempat tinggal dan pasar budak asal Manggarai, Flores. Setelah itu, wilayah ini berkembang menjadi sebuah kampung.

Pembangunan Stasiun Manggarai dimulai pada tahun 1914 oleh arsitek Belanda bernama Ir. J. Van Gendt. Meskipun belum selesai secara keseluruhan, Stasiun Manggarai tetap diresmikan pada tanggal 1 Mei 1918.

Bertepatan dengan ulang tahun ke-50 Staatsspoorwegen (SS), perusahaan ini mengoperasikan kereta listrik pertama kali dengan lintas Jakarta-Tanjung Priok. SS melanjutkan proyek elektrifikasi sampai Stasiun Manggarai yang rampung pada 1 Mei 1927.

Stasiun Manggarai mempunyai nilai historis yang tinggi. Stasiun ini menjadi saksi dari persiapan perjalanan Presiden dan Wakil Presiden dalam rangka pemindahan ibu kota sementara ke Yogyakarta pada 4 Januari 1946.

Selain itu, Panglima Besar Jenderal Soedirman juga pernah singgah di Stasiun Manggarai dalam rangka menghadiri perundingan gencatan senjata di Jakarta.

BACA JUGA : Pendakian Gunung Salak

Kedatangan sang Panglima dan rombongan di Stasiun Manggarai pada 1 November 1946 kala itu disambut sorak sorai rakyat Indonesia.

Oleh karena itu, pada tahun 1993, stasiun ini ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya yang terdaftar di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dengan nomor registrasi RNCB.19990112.04.000470 berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.13/PW.007/MKP/05, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 011/M/1999 dan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475 Tahun 1993.

Kini Stasiun Manggarai tengah menjalani proses revitalisasi. Ke depannya, Stasiun Manggarai akan tampil dengan wajah baru yang lebih hijau.

Pemandangan hijau dan asri di Stasiun Manggarai, selain juga bangunan yang modern dengan berbagai fasilitas, akan menemani para pengguna kereta dalam melakukan aktivitasnya.




Posting Komentar

0 Komentar