Kampung Tumbal Part 9

SUARITOTO Ku lihat hp ada beberapa panggilan dari bu Asih, dan teman yang berada di 1 kamoung bersma ku.

bu Asih mengirimkan pesan

[[Dek, dmna? Ibu khawatir]]

Khawatir? Batinku

Khawatir korban tumbalnya lari.

Aku memutuskan untuk tidur, karna lelah sekali. Aku sma sekali tak memikirkan bu Asih, aku sudah benci dengan dia.

Baru ku pejamkan mata, aku di bangunkan mutia. Dia memberi tahu ku bahwa bu asih, pak Ilham, beserta 2 guru mencariku sampai sini.

Aku nangis kala itu dan tak mau kembali ke rumah itu. Aku takut.

tapi bu Asih memelukku dengan wajah sedih seperti seorg ibu yang kehilangan anaknya. Aku makin jijik lihat wajah dia, toh dia yang mengorbankan ke 2 anaknya.

Dia trus memohon dan menangis agar aku pulang, entah kenapa malam itu aku luluh mau pulang ke rumah bu asih.

Toh yang menumbalkan anaknya suaminya pikirku.

BACA JUGA : Santet Sanak Kadang Part 1

Sesampai di rumah bu asih, sudah di sediakan makanan, aku pun makan malam berdua bersma bu Asih.

Walaupun aku sudah mau kesini perasaan takut itu maaih menghantui ku.

"Dek, nanti tidurnya ibu temenin yaa. Biar dek andin gak takut." Bu asih membuka percakapan.

Aku membalasnya hanya dengan senyuman. Seperti biasa yang membereskan semuanya bu Asih.

Aku langsunh masuk kamar, karna aku bner bner capek banget dan badanku sakit semua.

Tak terasa aku sudah tidur pulas, dan akupun bermimpi.

Di dalam mimpiku aku bertemu nenek yang menyeramkan kmrin. Dia tertawa tawa melihat wajahku.

Badanku berkeringat dan aku berusaha lari, namun dia ada dmna mana. Dan suara tertawanya yang khas membuat telingaku ingin pecah.




Posting Komentar

0 Komentar