Kampung Tumbal Part 7

SUARITOTO Pak Ilham ini ustadz di kampung ini.

"Pak saya ikut temen temen aja." Tangis maya sambil memegang tangan pak Ilham.

"Sebagai teman yang baik sbaiknya kamu menemani dik andin disini ya, toh sudah ada bu Asih." Ucap lembut pak ilham smbil tersenyum menenangakan maya.

"Baru 2 hari disini tapi sudah menyiksa, aku telfon papaku aja, biar di jmpt." Tangisan maya semakin menjadi jadi.

Ku tarik tangan maya yang memegang hp akan segera menelfon papanya.

"May, kamu janganegois!!" Bentakku.

Maya malah menatapku geram.

"May, kamu harus mikirin kita semua. Bu asih, sekolah kita. Dengan tindakan kamu seperti itu yang ada malah jadi kasus yang sangat merugikan untuk warga dan sekolah kita" sedikit kesal aku kala itu.

Kulihat bu asih meneteskan air mata.

"Emang cuma mereka yang di rugikan?! Kalau aku mati jadi tumbal org sini gmna!! kamu mau mati konyol krna jadi tumbal!!!" Maya semakin memanas.

"dari awal aku disini aku uda yakin kmpung ini, kampung tumbal. Semua warganya saling menumbalkan keluarga atau saudaranya. Dan asal kamu tahu, anak bu asih itu bukannya merantau tapi meninggal karna jadi tumbal!!!" Teriak maya.

Kulihat bu asih langsung menatap maya dengan penuh kemarahan.

BACA JUGA : Santet Sanak Kadang Part 1

"kamu jangansok tau dan asal bicara ya." Api amarah membakar wajah bu Asih.

"Saya sudah tau semuanya, kedua anak ibu meninggal karna jadi tumbal bapaknya sendiri!!! Dan suami ibh meninggal karna tidak baa memberikan tumbal!"

Aku tidak percaya dengan apa yang aku dengar barusan.

Prakkk ... bu Asih menampar maya.

"Tolong kamu pergi dari rumah ini, dan janga pernah tinggal di sini lgi!! Sya tidak sudi mengasuh kamu." Bu asih yang semakin murka mendirong naya untuk keluar dari rumah.

Pak ilham menarik bu asih dan menenangakannya, anak anak yang lain membantu maya berkemas untuk pergi dari rumah bua Asih.

"Saya jijik melihat tingakah anda yang seolah olah tidak berdosa! Pasti sebenarnya yang punya pesugihan tumbal itu bu Asih kan." Olok maya ke bu Asih.

"Terus saja fitnah aku! Jangan salahkan aku kalau ada apa-apa yang terjadi sama kamu." Ancaman bu asih buat aku ngeriii.




Posting Komentar

0 Komentar